Sidokkes Polres Badung Gelar OBRAS Bahas Penanganan Asam Urat
Minggu, 20 Oktober 2024
Mangupura - Sidokkes Polres Badung mengadakan program rutin OBRAS (Obrolan Sehat Bersama Sidokkes Polres Badung) yang dipandu langsung oleh Kasi Dokkes Polres Badung, Iptu dr. Pande Mirah Dwi Anggreni, M.A.R.S. Acara ini menghadirkan narasumber dokter spesialis penyakit dalam, dr. I Putu Bayu Triguna, Sp.PD, yang membahas topik seputar asam urat dan pencegahannya. di ruang Command Center Polres Badung Jl. Kebo Iwa No. 1 Mengwitanni Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung, Sabtu (19/10) siang.
Menurut Kasi Dokkes Iptu dr. Mirah mengatakan kegiatan Obras ini bertujuan untuk memberikan edukasi serta pengenalan gejala-gejala penyakit asam urat kepada belasan personel Polri Polres Badung.
"Ini penting untuk kita ketahui bersama bagaimana gejala, resiko serta pencegahan terhadap penyakit asam urat yang bisa terjadi pada setiap pribadi masing-masing."Ucap dr. Mirah mengawali perbincangannya.
Dalam paparan kesehatan yang disampaikan olehnarasumber yakni dr. I Putu Bayu Triguna menjelaskan secara mendalam tentang pengertian asam urat, yang merupakan produk sisa dari pemecahan purin di dalam tubuh. Purin sendiri adalah zat yang ditemukan dalam berbagai jenis makanan, terutama dalam daging merah, ikan berlemak, serta makanan laut.
Lebih lanjut, dr. Bayu juga membahas faktor risiko yang menyebabkan tingginya kadar asam urat. Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah pola makan yang tinggi purin, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, dan riwayat keluarga dengan kondisi asam urat tinggi. "Gaya hidup tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta dehidrasi juga dapat memicu peningkatan kadar asam urat dalam tubuh," jelas dr. Bayu.
Gejala asam urat tinggi biasanya berupa nyeri yang intens pada persendian, terutama di kaki dan lutut, disertai dengan pembengkakan, kemerahan, dan rasa panas di area yang terdampak. "Pada kondisi yang parah, serangan asam urat dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menurunkan kualitas hidup seseorang," tambahnya.
Dalam sesi diskusi, dr. Bayu juga memberikan panduan terkait diet dan makanan yang perlu dihindari untuk mencegah tingginya kadar asam urat. "Hindari konsumsi makanan tinggi purin seperti jeroan, daging merah, makanan laut, dan minuman beralkohol. Sebaliknya, perbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran, serta air putih untuk membantu mengendalikan kadar asam urat," sarannya.
Pencegahan dan pengendalian asam urat tinggi dapat dilakukan dengan mengadopsi gaya hidup sehat, menjaga berat badan ideal, serta rutin berolahraga. "Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius, seperti terbentuknya batu ginjal atau kerusakan permanen pada sendi," jelas dr. Bayu.
Terkait pengobatan hiperurisemia atau asam urat tinggi, dr. Bayu menyarankan agar pasien berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Biasanya, obat antiinflamasi dan obat penurun kadar asam urat akan diresepkan. "Namun, perubahan gaya hidup adalah kunci utama untuk mengelola kondisi ini secara efektif," tegasnya. (20/10)